Beranda | Artikel
MENGKAFANI MAYIT Bagian Ke-2 - Ustadz Abu Haidar As Sundawy
Senin, 11 September 2017

Bismillah,

Berikut merupakan rekaman Kajian Islam Ilmiah Rutin Kitab Syarah Bulughul Maram , Sabtu Sore yang dilaksanakan di Masjid Raya Cipaganti Jl. Aa Wiranatakusumah, Cipaganti – Bandung. Pada kesempatan kali ini (Sabtu Sore, 18 Dzulhijjah 1438 H / 9 September 2017) dibawakan oleh Ustadz Abu Haidar As Sundawy. hafizhahullah membahas ” Mengkafani Mayit #2 “ .

KUTIPAN KAJIAN :

Mengkafani Mayit

Hukum mengkafani mayit adalah wajib berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam tentang orang yang mati ketika wukuf di arafah dia jatuh dari kudanya terinjak dan mati, beliau bersabda :

وَكَفِّنُوْهُ Kafani dia, ini perintah untuk mengkafani dan hadits ini Muttafaq ‘alaihi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengkafani mayit :

  1. Hendaklah kain kafan lebih utama diambil dari harta si mayit, ambil sebagian hartanya lalu belikan kain kafan dan dipakai mengkafani dia, ini yang paling utama kenapa ? karena ada nilai infaq, menafkahkan hartanya untuk sesuatu yang diperintahkan oleh Allah Azza wa jalla dan dalam hal itu ada pahala bagi si mayit. Walaupun boleh juga dari orang lain.Ada Hadits dari Khobbab bin arotعَنْ خَبَّابِ بْنِ الأَرَتِّ , قَالَ : هَاجَرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نَبْتَغِي وَجْهَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ , فَوَجَبَ أَجْرُنَا عَلَى اللَّهِ فَمِنَّا مَنْ مَضَى لَمْ يَأْكُلْ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئًا مِنْهُمْ مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ فَلَمْ يُوجَدْ لَهُ شَيْءٌ يُكَفَّنُ فِيهِ إِلا نَمِرَةٌ , فَكُنَّا إِذَا وَضَعْنَاهَا عَلَى رَأْسِهِ خَرَجَتْ رِجْلاهُ وَإِذَا وَضَعْنَاهَا عَلَى رِجْلَيْهِ خَرَجَ رَأْسُهُ , فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” ضَعُوهَا مِمَّا يَلِي رَأْسَهُ وَضَعُوا عَلَى رِجْلَيْهِ الإِذْخِرَ ” , قَالَ : وَمِنَّا مَنْ أَيْنَعَتْ لَهُ ثَمَرَتُهُ فَهُوَ يَهْدِبُهَا .
    Kata Khabbab bin alarot : Kami dahulu hijrah bersama-sama Rasul Shallallahu alaihi wassalam dijalan Allah, kami hanya mencari wajah Allah, maka wajib pahala balasan kami atas tanggungan Allah subhanahu wa ta’ala, diantara kami ada yang sudah berlalu dan tidak merasakan sedikitpun hasil perjuangan hijrah kami, diantaranya Mus’ab bin Umair terbunuh pada waktu perang uhud, dan tidak memiliki apapun bagi dirinya kecuali sehelai kain, apabila sehelai kain ini kami tutupkan kewajah/kepalanya maka terbukalah kedua kakinya, bila ditutupkan kekedua kakinya maka terbukalah kepalanya. Berkata Rasul Shallallahu ‘alaihi wassalam : “Letakkan kain itu menutupi kepalanya”. dalam riwayat lain : “Tutupkan kain itu kekepalanya dan jadikan penutup kakinya idzhir (sejenis rerumputan).

Baarakallohufiikum

————————-

Dapatkan informasi dari Radio Rodja Bandung, melalui :

SUBSCRIBE!
Youtube : https://goo.gl/awUYFB
Facebook Page: https://goo.gl/i7M4zB
Twitter: https://goo.gl/vzDqJx
Telegram: https://goo.gl/gMhB6e
G+: https://goo.gl/CqyYxF
Website: https://goo.gl/55kXrU

Like this:

Like Loading...
.


Artikel asli: https://radiotarbiyahsunnah.com/mengkafani-mayat-2/